Sabtu, 11 Juni 2011

Cinta hanya sebatas pelupuk mata

Aku sangat rindu bila saat detik kau tak ada di sisi,.
Cintaku hanya sebatas pelupuk mata, biarkan hatiku yang merasa bahwa aku mencintaimu
mata mu yang berbinar elok, bibirmu manis manja, suara bisikmu membuat jantung kian berdetik
bahkan melebihi jarum jam, ruang gelap itu melukiskan wajah yang aku cintai walau terbatas
dengan persahabatan, rasa yang membelenggu selalu menusukku dalam ceria dan sedih
kini senyum menjadi ekspresi sebagai topeng dari Cinta hanya sebatas pelupuk mata
dalam tidurku aku ingin membunuh rasa itu tapi terhalang oleh ketakutan
yang menusuki dengan rasa cinta yang terbatas

saat engkau selalu ada, rasa cinta, suka dan duka aku selalu merasa
saat engkau tersudut di warna hitam hatiku selalu terasa,
sayang keberanianku terkalah kan oleh rasa-rasa yang wajar
Cinta hanya sebatas pelupuk mata, aku ingin tenggelam dalam angan yang tak pasti agar
tak ada lagi rasa nyeri saat aku tersenyum
apakah waktu yang ada di ruangmu juga memberi rasa bahwa sesungguhnya aku mencintaimu tapi terbatas oleh 
tali-tali yang kita rasakan saat bersama??


biarkan rasa ini, hanya hatiku yang bisa merasa, aku merasa tenang saat kau bisa tersenyum,
maaf aku telah berani mengungkap rasa ini.

Selasa, 07 Juni 2011

Semangat Garuda tetap di dada













3 anak bermain bola di depan pelataran rumah semangat seperti pemain timnas Indoneisa.

jiwa pemuda Indonesia jiwa yang semangat dari kecil hingga akhir hidup.

Senin, 06 Juni 2011

Pesona Waduk Gembong


Waduk ini dibuat oleh Belanda sekitar tahun 1930. Sekarang menjadi sumber pendapatan bagi desa Gembong. Di sekitar waduk sering digunakan sebagai tempat berkemah. Waduk ini terdapat di desa Gembong.
waduk ini menyimpan banyak panorama alam yang sangat indah, tak kalah dengan panorama tempat wisata yang lain.

Hari Lingkungan


Paresmapa Cabuti Paku di Pohon

PATI-Maraknya pemasangan poster atau iklan di pohon penghijauan dengan menggunakan alat bantu paku dikhawatirkan mengancam kehidupan tanaman tersebut. Komunitas Pati Peduli sebagai kalangan pemuda pecinta kelestarian lingkungan alam tergerak untuk mencabutinya, kemarin. Aksi tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup. Puluhan pemuda yang berasal dari Pencinta Alam Remaja SMAN 1 Pati (Paresmapa) dan Sanggar Teater Minatani itu mencabuti paku yang menempel di pohon penghijauan di area Simpanglima Pati dan sekitarnya.

Kegiatan tersebut mengundang perhatian warga yang kebetulan berkumpul untuk menyemarakkan car free day. Sejumlah anak yang kebetulan di Simpanglima pun turut mengikuti aksi kelompok tersebut. Tidak hanya membersihkan paku di pohon penghijauan, kelompok pemuda tersebut juga sekaligus memungut sampah yang ada di kawasan Simpanglima.

Selanjutnya, sampah dibedakan sesuai jenisnya dan dibuang di tempat yang telah disediakan. Koordinator kegiatan, Bahtera Bayu Adinata mengatakan, aksi yang dilakukan kali ini merupakan salah satu cara menyalurkan kepedulian terhadap makhluk hidup lain. ''Hal ini mengingat masih banyak pihak yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar dan cenderung merusak,” ujarnya.

Menurutnya, pohon juga merupakan makhluk bernyawa yang seharusnya diperlakukan seperti manusia. Bukan justru dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu tanpa mempedulikan kehidupannya.

(H49-15)
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/06/06/148701/Paresmapa-Cabuti-Paku-di-Pohon

Sabtu, 04 Juni 2011

Fajarmu, Fajarku

Dalam fajar ini ku sambut lentera pagi 
yang membentang senyum keindahan..
dalam fajar ini selalu 
ada bayangmu yang mengisi kekosongan...
merasuk jiwa menyiratkan 
air putih berbalut ke sucian, 
dan kini hatiku mengatakan aku syk
         dan rindu denganmu ya Allah ya robb.....


Rinduku-Rindumu

Hilang kini engkau dari sisiku, entah kemana sayapmu terbang

hilang kini dirimu dari tempatku

hilang kini canda tawamu, tangisanmu dan sorot matamu

hilang kini rasa-rasa itu, rasa segala yang ada, rasa di saat kita berdua, rasa yang terkapar di hati

kini entah apa yang ada di benakku saat kau hilang tuk tinggalkanku, dan kini aku menangis merindumu untuk
kau hadir disisiku kembali,.

hilang kini rasa rindu itu dan hilang kini rindumu untukku


17 Oktober 2010

Tertusuk dalam penantian

Jalanku tak lagi lurus, terkapar sendiri dalam 
lamunan yang membuatku kian terhanyut 
dalam penantian pahit..
aku dan jiwaku tak lagi bisa tersenyum bila 
ku sadar ternyata ragaku telah tertusuk dalam sebuah penantian...
anganku kini pergi, melayang tak karuan 
hingga rasaku telah sadar bahwa ku telah tertusuk..
selalu saja penantianku tertusuk hingga warna merah merona 
tergantikan oleh hitam pekat.


27 Februari 2011